HUBUNGAN PELAKSANAAN PENGAWAS MINUM OBAT DENGAN KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUANG CEMPAKA 1 RSUD DR LOEKMONOHADI KUDUS
Abstract
Abstrak
Kekambuhan kembali penderita gangguan jiwa termasuk halusinasi sebagian besar disebabkan oleh kurangnya perhatian dari lingkungan dan bahkan keluarga sendiri sehingga berakibat pada lambatnya proses penyembuhan, kekambuhan klien skizofrenia menimbulkan dampak yang buruk bagi keluarga, klien dan rumah sakit. Pengobatan yang efektif pada pasien skizofrenia membutuhkan waktu jangka panjang oleh karena itu peran pelaksanan pengawas minum obat sangan penting. Pengawas minum obat merupakan orang yang mengawasi secara langsung terhadap penderita skizofrenia pada saat minum obat setiap harinya dengan menggunakan panduan obat jangka pendek. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelaksanaan pengawas minum obat dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Ruang Cempaka 1 RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Adapun penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan jumlah responden 28 responden. Hasil analisis statistik chi squere diperoleh p value = 0.001 lebih lebih besar dari nilai tingkat kemaknaan ɑ >0.05, maka Ho gagal ditolak. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan pelaksanaan pengawas minum obat dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Ruang Cempaka 1 RSUD dr Loekmonohadi Kudus.
Kata kunci : pelaksanaan pengawas minum obat, kekambuhan pada pasien skizofrenia
Abstract
Recurrence of mental disorders, including hallucinations, is mostly caused by a lack of attention from the environment and even the family itself, resulting in a slow healing process. Recurrence of schizophrenic clients has a negative impact on families, clients and hospitals. Effective treatment in schizophrenia patients takes a long time. Therefore, the role of supervisors to take medication is very important. Drug-taking supervisor is a person who directly supervises schizophrenics when taking medication every day using a short-term medication guide. This study is to determine the relationship between supervisors taking medication with recurrence in schizophrenia patients in Cempaka 1 Room at Dr. Loekmonohadi Kudus Hospital in 2020.This study used in this research is the type of this research is correlational analytic. With the number of respondents 28 respondents. The results of the chi square statistical analysis showed that p value = 0.001 was greater than the significance level value nilai> 0.05. then Ho failed to be rejected. It can be concluded that there is a correlation between the implementation of supervisors taking medication with recurrence in schizophrenic patients in Cempaka 1 Room RSUD Dr. Loekmonohadi Kudus.
Keywords: implementation of medication taking control, recurrence in schizophrenic patients
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26751/ijp.v5i2.1346
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesia Jurnal Perawat indexed by
Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.