HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 1 – 3 TAHUN DI DESA GLAGAHWARU KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2007

Nasriyah Nasriyah, Islami Islami, Heni Asmawati

Abstract


Pendahuluan masa balita merupakan masa kritis dalam pembentukan sumber daya yang berkualitas. Pertumbuhan dan perkembangan balita dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Keadaan kurang gzi berasosiasi dengan keterlambatan motorik.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan survei dengan pendekatan cros sectional. Sampel yang menjadi subyek penelitian adalah 28 anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Pengambilan data menggunakan DDST (Denver Development Screening Test), analisa menggunakan uji statistik Rank Spearment.

Selanjutnya dari 14 anak yang berstatus gizi lebih, gizi kurang dan gizi buruk 5 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami kemajuan dan berhasil melampaui tugas dan 9 anak mempunyai perkembangan motorik kasar dengan mengalami peringatan dan keterlambatan. Hasil uji statistik menggunakan Rank Spermant didapatkan nilai p=0,01 jika dibandingkan dengan α=0,05, maka nilai p(0,01)< α (0,05) artinya ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak.

Disimpulkan ada hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 tahun di Desa Glagahwaru Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Disarankan agar orang tua lebih meningkatkan status gizi terhadap anak agar perkembangan motorik kasar anak lebih optimal.

Kata Kunci      : Status gizi, perkembangan motorik kasar, anak usia 1-3 tahun

Kepustakaan   : 36 (1999-2008)

penelitian ini adalah berjumlah 45 orang hasil ini didapatkan dari perkiraan rata-rata yang diambil dari tiap bulan.yang diambil dengan tehnik random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dengan metode pengumpulan data adalah angket. Analisa data untuk menguji hipotesa digunakan uji statistik chi square.

 

Hasil penelitian : Dari sejumlah 45 WUS, sebagaian besar pada kelompok umur antara 17 – 24 Tahun sebesar 65 % , 53,3 % berpendidikan SLTP sederajat dan 44,4 % berpendidikan SLTA  sederajat , dari 45 WUS 51 % tidak bekerja, 49 % mempunyai pekerjaan tetap. Dari sejumlah 45 WUS yang mau mengimunisasikan TT2 sebanyak 36  orang ( 80 % ), sedangkan yang tidak mau mengimunisasikan TT2 ada 9 orang ( 20 % )

Kesimpulan : Ada hubungan antara tingkat pendidikan WUS dengan kemauan Imunisasi TT2 sesuai dengan hasil uji statistik Spearman,s rho sebesar 0,001


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No. 1 Purwosari Kudus 59316
Tel/ Fax +62-291-437218   Email : lppm@umku.ac.id

Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Indexed by:

                  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.