HUBUNGAN ANTARA ASUPAN NUTRISI DAN KUALITAS TIDUR DENGAN PENINGKATAN KADAR UREUM KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH
Abstract
Latar belakang : Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan masyarakat global dengan prevalens dan insidens gagal ginjal yang meningkat, prognosis yang buruk dan biaya yang tinggi. Gagal Ginjal merupakan penyakit katastropik nomor 2 yang paling banyak menghabiskan biaya kesehatan setelah penyakit jantung. Salah satu cara untuk mengetahui fungsi ginjal adalah Kadar ureum dan kreatinin yang menjadi parameter atau subtansi endogen yang diproduksi relative lebih stabil. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kadar ureum kreatinin menjadi tinggi dan normal salah satunya adalah kualitas tidur dan juga asupan nutrisi. Tujuan : Mengetahui hubungan antara asupan nutrisi dan kualitas tidur terhadap kadar ureum kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Kelet Jawa Tengah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasi , kuesioner diberikan kepada 32 responden menggunakan teknik non probability sampling berupa total sampling artinya mengambil semua anggota yang dijadikan sampel. Analisa data menggunakan uji chi Square dengan ρ value <0,05 untuk mengetahui hubungan asupan nutrisi dan kualitas tidur terhadap kadar ureum kreatinin pada pasien gagal ginjal kronik. Kesimpulan : Hasil uji statistik asupan nutrisi terhadap kadar ureum kreatinin dengan menggunakan Chi Square, menunjukan bahwa nilai p = 0,004. Dengan demikian karena nilai (p < 0,05), maka Ho ditolak, dan Ha diterima, jadi ada hubungan antara asupan nutrisi dengan kadar ureum kreatinin pasien gagal ginjal di RSUD Kelet Jawa Tengah. untuk odds ratio pada menunjukan angka 32,0, artinya apabila dilakukan penelitian tentang asupan nutrisi dan kadar ureum kreatinin di Rumah Sakit Umum Kelet Jawa Tengah maka kemungkinan terdapat hubungan antara asupan nutrisi dan kadar ureum kreatinin adalah 32 kali lipat. Sedangkan kualitas tidur terhadap kadar ureum kreatinin menunjukan bahwa nilai p = 0,024. Dengan demikian karena nilai (p < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan kadar ureum kreatinin pasien gagal ginjal di RSUD Kelet Jawa Tengah. untuk odds ratio menunjukan angka 14,00, artinya apabila dilakukan penelitian tentang kualitas tidur dan kadar ureum kreatinin di Rumah Sakit Umum Kelet Jawa Tengah maka kemungkinan terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kadar ureum kreatinin adalah 14 kali lipat.
Full Text:
PDFReferences
Agustin, Destiana, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur pada Pekerja Shift di PT Krakatau Tirta Industri Cilegon, Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia,2012.
Almatsier, Sunita, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001.
Angkat, Deshinta NS. 2009. Hubungan antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Remaja Usia 15-17 Tahun di SMAN 1 Tanjung Morawa. Medan: Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Barasi, E. Mary, At a Glance ILMU GIZI. Jakarta: Erlangga, 2009.
Bare & Smeltzer, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart (Alih bahasa Agung Waluyo) Edisi 8 vol.3. Jakarta :EGC, 2002.
Becker, GS. 1992. Human Capital : A Theoretical And Empirical Analysis, With Special Reference to Education. Chicago: The university od Chicago.
Brunner and Suddarth, Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th Edition. China : LWW, 2010.
Cakrawati, D dan Mustika, N.H, Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Czeisler C, Khalsa SB. The Human Circadian Timing System and Sleep-Wake regulation. In: Kryger MH, editor. Sleep Medicine, 3rd ed. London: WB Saunders Co; 2000. p. 26-38, 431-436.
Dorland, W.A. Newman, Kamus Kedokteran Dorland, alih bahasa Huriwati Hartanto, dkk., edisi 29, ECG, Jakarta, 2012.
Edmund, L. 2010. Kidney Function Tests. Dalam: Clinical Chemistry and Molecular Diagnosis. 4th ed. America: Elsevier
Genus FE, Medical nutrision terapi for hemodialysis pastien, Turki, 2013.
Guyton A.C and J.E. Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: ECG, 2007.
Heidarzadeh, M.V., Zamanzadeh, A.P., Maghvan, et al. (2010). The Effect of Physical Exercise on Physical & Psychological Problems. Iran J Nurs Midwifery Res 15 (1) : 20-26.
Hidayat, A. Aziz Alimul, Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika, 2008.
Indarwati, Nova. 2012. Hubungan antara Kualitas Tidur Mahasiswa yang Mengikuti UKM dan Tidak Mengikuti UKM pada Mahasiswa Reguler Fakultas Ilmu Keperawatan. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.
Kemenkes, Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kemenkes tahun 2016,Jakarta, 2018.
Lamb E, Kidney Function Tests, clinical chemistry and molecular diagnostics. Elservier: Saunders, 2006.
Lubis, Harun Rasyid, Penyakit Ginjal Diabetik, Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. jilid I Edisi keempat. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2006.
Makmur, Nur Wahida, Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Ruang Hemodialisis (Hd) Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar,volume nomor 1 2013.
Ma'shumah. 2014. Hubungan Asupan Protein Dengan Kadar Ureum, Kreatinin, dan Kadar Hemoglobin Darah pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Hemodialisa Rawat Jalan Di RS Tugurejo Semarang. Jurnal Gizi Universitas Muhamaddiyah Semarang April 2014,
Mardjono M., Sidharta P., 2010. Neurologi Klinis Dasar. Kesadaran dan Fungsi Luhur. Jakarta : Dian Rakyat pp. 183-218.
Muttaqin, Arif, dan Nurachmah, Elly, 2013, Pengantar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler, Penerbit Salemba Medika : Jakarta.
Nursalam, Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan, Jakarta : Salemba Medika, 2013.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Panduan Pelayanan Mediki. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. page : 168-169.
Pernefri, Laporan Penyakit Ginjal dan Hipertensi di Indonesia Tahun 2011, Jakarta Pusat: Indonesian Renal Registry,2012.
Pekik, Makanan Berserat, http;//www.ect. idarticle. diakses 20 November 2018
Potter, P.A., & Perry, A.G, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses dan Pr aktis. (Renata Komalasari, et al, Penerjemah). Ed. Ke-4. Jakarta: EGC, 2005.
Rambod, M., Pourali-Mohammadi, Pasyar, et al. (2013). The Effect of Bensosn’s Relaxation Technique on Quality of Slep of Iranian Hemodialysis Patient: a Randomized Trial. Complement Ther Med 21(6): 577-584.
Rock CL, Goldman L, Ausiello D. Saunders, Nutrition in the Prevention and Treatment of Disease In: Cecil Textbook of Medicine 22nd, 2004.
Sabry, A.A., Zaenah, E., Wafa, et al. (2010). Sleep Disorder In Hemodialysis Patient. Saudy Journal of Kidney Disease & Transplantation21(2): 300-305.
Sina, Winaga, Tata laksana nutrisi pasien penyakit gagal ginjal kronik derajat 5 dengan hemodialysis rutin, FK UI, Jakarta, 2015.
Selvia Harif, Sri, Asupan Protein, Status Gizi Pada Pasien Gagal Ginjal Tahap Akhir Yang Menjalani Hemodialisis Reguler Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
Setiawan Y. dan Faradila. 2012. Mengenal Cuci Darah (Hemodialisa). www.lkcc.or.id (Indonesia Kidney Care Club). 6 Juni 2014 (09:56).
Sousa, A. D, Psychiatric Issues in Renal Failure and Dialysis. Indian J Nephrol. 2008.
Suparsiasa, dkk, Penelitian Status Gizi. Jakarta: Kedokteran EGC, 2002.
Suwitra, K. 2010. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: FKUI.
Szentkiralyi, A., Madarasz, C.Z & Novak, M. (2009). Sleep disorders: Impact on daytime functioning and quality of life. Expert Review ofPharmacoeconomics & Outcome Research, 9(1), 49-64. Taylor. S.E., et al. (2007). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas.
DOI: https://doi.org/10.26751/ijp.v4i1.948
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesia Jurnal Perawat indexed by
Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.