Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Aterm
Abstract
Latar Belakang: Indikator yang digunakan menjadi aspek pengukuran tingkat kesehatan suatu negara ialah angka kematian ibu serta anak. Berat badan kurang pada anak (28,2%) serta asma (25,3%) adalah penyebab kematian anak terbanyak di Indonesia pada tahun 2022, diikuti oleh cacat lahir, infeksi, COVID-19, serta tetanus pada bayi baru lahir. Penyebab gangguan pernafasan pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh faktor ibu, faktor plasenta, faktor plasenta serta faktor bawaan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi asma pada balita. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional kuantitatif dengan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 164 responden. Analisis berpasangan menggunakan uji chi-square. Hasil: Analisis penelitian ini menemukan bahwa usia ibu (OR=0,329), paritas (OR=0,715), serta berat badan lahir (OR=0,430) bukan adalah faktor risiko terjadinya asfiksia pada anak yang berada dalam masa perinatal sedangkan hipertensi bervariasi. (OR = 3,655) adalah faktor risiko terjadinya asfiksia Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi pada ibu adalah faktor risiko terjadinya asfiksia, sedangkan usia ibu, paritas, serta berat badan adalah faktor risiko terjadinya asfiksi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.26751/ijb.v8i1.2475
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indonesia Jurnal Kebidanan indexed by
Published by LPPM Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.