SOSIALISASI LEPTOSPIROSIS UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT LEPTOSPIROSIS
Abstract
Leptospirosis merupakan penyakit zoonosis yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Di Indonesia, leptospirosis sering terjadi setelah banjir, dengan kasus tertinggi di daerah pesisir dan dataran rendah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi, terutama dari hewan pengerat seperti tikus. Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai leptospirosis sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mereka tentang bahaya Leptospirosis. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kaliwungu melakukan sosialisasi sebagai upaya pencegahan dan pengendalian kasus leptospirosis Melalui edukasi dan pembagian leaflet, masyarakat diberikan informasi mengenai definisi, cara penularan, gejala, faktor risiko, serta langkah-langkah pencegahan leptospirosis. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, sehingga mereka lebih waspada dan bertanggung jawab dalam mencegah penyebaran penyakit. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap leptospirosis, sehingga dapat mengurangi risiko penularan.
Full Text:
PDFReferences
Dinkes Jateng. (2023). PROFIL KESEHATAN JAWA TENGAH TAHUN 2023.
Eka Purnama, S., Hartono, B., Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, P., & Kesehatan Masyarakat, F. (2022). Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis Di Indonesia: Literature Review. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(3), 2010–2022.
Faiz, A., Kurniawaty, I., & Hadian, V. A. (2025). Peningkatan Nilai Prosocial Behaviour Melalui Model Pembelajaran Cognitive Moral Development : Studi pre-experimental design Pada Siswa Sekolah Dasar. 11(1), 38–45.
Gabrielle, E., Massie, C., & Purwanta, R. S. (2024). MANAGEMENT OF LEPTOSPIROSIS WITH COMPLICATIONS - CASE REPORT. 8, 4024–4030.
Hidayati, A. O., Zubad, M., & Meilani, B. C. (2025). APMa. 5, 31–36. https://doi.org/10.47575/apma.v5i1.684
Mujahidah, Sari, D., Estela Karolina, M., & Subakir. (2023). Leptospirosis Dengan Gangguang Ginjal : Laporan Kasus. 117–122.
Ningsih, I., & Wahid, M. H. (2022). Leptospirosis Ditinjau dari Aspek Mikrobiologi. EKOTONIA: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 7(1), 31–43. https://doi.org/10.33019/ekotonia.v7i1.3141
Ningsih, Wahyuni, S., Sakundarno, Adi, Sakundarno, M., Saraswati, & Dian, L. (2019). Systematic review metode intervensi pengetahuan masyarakat dalam pengendalian kasus leptospirosis di wilayah kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(1), 211–220.
Pratiwi, G. D., Vita Lucya, & Paramitha. (2022). Efektifitas Penggunaan Media Leaflet Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pencegahan Tuberkulosis. Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing), 8(3), 8–13. https://doi.org/10.33023/jikep.v8i3.1153
Ramadhan, M. (2023). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Leptospirosis Pada Petugas Sampah Di Kelurahan Teladan Timur. 3(2), 6.
Salsabila, Hafiyusholeh, M., Khaulasati, H., Candra, D., & Yuniarti. (2024). IMPLEMENTASI K-MEANS CLUSTERING DALAM PEMETAAN WILAYAH RAWAN PENYAKIT. 08(02), 189–200.
Shofie, A. N., Bisarda, K., Farida, N. K., & Irfani, P. (2024). Upaya Pemberdayaan Masyarakat Terhadap Pencegahan Penyakit Leptospirosis Akibat Bencana Banjir : Tinjauan Literatur. 2, 10–19.
DOI: https://doi.org/10.26751/jai.v7i1.2714
Jurnal Abdimas Indonesia indexed by
Published by Universitas Muhammadiyah KudusJl. Ganesha Raya No.I, Purwosari, Kec. Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59316

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.







