PENGGUNAAN GULA HALUS DAN LIDAH BUAYA DALAM PERAWATAN LUKA ULKUS DIABETES MILITUS

Lutfi Bahtiyar, Dewi Fatmawati, Agung Setiyanto

Abstract


Ulkus kaki diabetic salah satu komplikasi kronik dari penyakit DM type 2, dapat menyebabkan bau, ulkus, infeksi, ganggren, amputasi, dan kematian. Penggunaan balutan Gula halus dan lidah buaya sebagai terapi sejak dahulu, kandungan sukrosa dalam gula mampu memberikan efek osmotik yang berkaitan dengan aktivitas air dan dapat mengontrol tumbuhnya bakteri. Lidah buaya dapat menyerap secara baik, sehingga mampu menghilangkan slough dari permukaan kulit untuk menjaga kelembaban luka. Tujuan dari penilitaian ini untuk memperbaiki strukur luka dan menghilangkan slough secara cepat dengan teknik kesimbangan kelembaban. Metode penelitian ini adalah Pra- Eksperiment dengan One Group Pra-Postest Design, sampel  berpasangan sehingga menggunakan uji T dependent t test. Luka ulkus Diabetes Mellitus diukur menggunakan lembar observasi BWAT (The Bates-Jensen Wound Assessment Tool) mengukur score luka dengan therapy gula halus dan lidah buaya. Hasil penelitian didapatkan kondisi luka Ulkus DM sebelum dan setelah pemberian therapy gula halus dengan nilai p value 0,000 < 0,005. Sehingga didapatkan ada pengaruh kondisi luka ulkus diabetes mellitus sebelum pemberian therapy gula halus dan lidah buaya dan sesudah pemberian therapy gula halus dan lidah buaya untuk menghilangkan slough dan meningkatkan granulasi pada luka ulkus diabetes mellitus.

Kata Kunci : Diabetes Militus, Gula Halus, Lidah Buaya


Full Text:

PDF

References


Amin Huda Nurarif, H. K. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda NIC NOC Jilid 1. Yogjakarta: Mediaction Publishing Jogjakarta.

Ariyani, N. (2019). Asuhan Keparawatan Keluarga dengan Diabetes Militus di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja Samarinda . Kaltim : Poltekkes Kemenkes Kaltim.

César, M.V., I. A. Arango, C.S. Perna, and M.A.M. Cubiles. 2013. Importance of Sucrose for Healing Infected Wound. Revita Cubana de Medicina Militar, 42(1)

Daehwan, K., S.Y. Kim, S.K. Mun, S.M. Rhee, and B.J. Kim. 2015. Epidermal Growth Factor Improves The Migration and Contractility of Aged Fibroblast Cultured on 3D Collagen Matrices. Int J Mol Med, 35(4): 1017-1025.

Data RS PKU Muhammadiyah Mayong Jepara. 2023. Rekam Medis (Jumlah pasien 10 besar tahun 2023).

Hospital, S. (2023, Oktober 24). Mengenal Ulkus Diabetikum, Penyebab, Gejala, dan Perawatannya . Diabetes Militus , p. 1.

Ivanalee, A. S. (2018). Efektivitas Sugar Dressing (100 % gula) dalam Meningkatkan Kepadatan Kolagen pada Proses Penyembuhan Luka Bakar Buatan pada Kulit Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan. Jurnal Medik Venteriner, 3.

Kartika RW. 2015. Perawatan Luka Kronis dengan Modern Dressing. Teknik. 2015;42(7):546–50.

Nakao, H., M. Yamazaki, R.T.H. Ogawa. 2013. Mixture of Sugar and Povidone-Iodine Stimulates Wound Healing by Activaitng Keratonocytes and Fibroblast Function. Arch Dermatol Res, 298: 175-182.

Novyana, R. M., & Susanti. (2016). Lidah Buaya (Aloe vera) untuk Penyembuhan Luka. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung, 5, 149–153.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Sugiyono, 2016, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: ALFABETA)

Wahjoepramono, G. N. (2022, Januari 12). Epidemioligi Ulkus Diabetikum. ALOMEDIKA, p. 1.

Waspadji. (2014). Komplikasi Kronik Diabetes : Mekanisme Terjadinya, Diagnosis, dan Strategi Pengelolaan. Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI .




DOI: https://doi.org/10.26751/jikk.v15i2.2501

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Universitas Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesha Raya No. 1 Purwosari Kudus 59316
Tel/ Fax +62-291-437218   Email : lppm@umku.ac.id

Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Indexed by:

                  

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.