HUBUNGAN LATIHAN JASMANI DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

Muhammad Ridwanto, Dwi Astuti, Dewinta Hayudanti

Abstract


Latar Belakang: Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit metabolik yang tingkat morbiditas dan mortalitas meningkat setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara yang menyandang peringkat ke 7 dari seluruh dunia 10,7 juta dengan penderita DMT2. Tujuan: Menganalisis hubungan latihan jasmani dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DMT2. Metode: Sebanyak 210 pasien DMT2 berpatisipasi dalam penelitian Cross Sectional. Kriteria inklusi subjek penelitian ini adalah pasien DMT2 berusia 20-60 tahun bertempat tinggal di Kabupaten Kudus. Pasien DMT2 dengan komplikasi dan menggunakan injeksi insulin tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Latihan Jasmani diperoleh menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Kadar glukosa darah puasa (GDP) diperoleh dari sampel darah vena pasien dengan metode hexokinase.Uji korelasi pearson digunakan untuk menguji hubungan antar variabel dengan nilai signifikansi <0,05. Hasil: Usia rata-rata subjek adalah 52.7+5.2 tahun. Sebanyak 89,5% subjek penelitian melakukan jasmani > 150 menit/minggu. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif yang kuat latihan jasmani dengan kadar glukosa darah puasa pada penderita diabetes melitus tipe 2

Full Text:

PDF

References


International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas Seventh Edition. www.diabetesatlas.org. ISBN: 978-2-930229-81-2

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Republik Indonesia.

International Diabetes Federation. (2017). IDF Diabetes Atlas Seventh Edition. www.diabetesatlas.org. ISBN: 978-2-930229-81-2

Murray, R. K., Granner, D. K., Mayes, P. A., Rodwell, V. W. (2007). Harper’s Illustrated Biochemistry. 29th edition. The United of Stated America: The McGraw-Hill Companies.

Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga. (2016). Data Penyakit Tidak Menular. Seksi P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Cruz, K., Oliveira, A., Marreiro, D. (2015). Antioxidant Role of Zinc in Diabetes Mellitus. World J Diabetes. 6, 333-337.

Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2013). Angka kecukupan Gizi yang Dianjurkan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pp.5-10.

Prasad, A. S. (2008). Zinc in Human Health: Effect of Zinc on Immune Cell. Mol Med. 14. 353-357.

Carocho, M., Ferreira, I. C. (2013). A Review on Antioxidants, Prooxidants and Related Controversy: Natural and Synthetic Compounds, Screening and Analysis Methodologies and Future Perspectives. Food Chem Toxicol.51: 15-25

Habib, S. S., Aslam, M., Hameed, W. (2005). Gender Differences in Lipids and Lipoprotein (a) Profiles in Healty Individuals and Patients with Type 2 Diabetes mellitus. Pak J Physiol.

Evert, A. B., Boucher, J. L., Cypress, M., Dunbar, S. A., Franz., M. .J., Mayer-

Davis, E.J., Neumiller, J.J., Nwanko, R., Verdi, C.L., Urbanski, P.; et al. (2014). Nutrition Therapy Recommendation for The Management of Adults with Diabetes. Diabetes Care, 37, 120-143.

Nadella, S., d, J. A., & Kamboj, M. K. (2017). Management of diabetes mellitus in children and adolescents: engaging in physical activity. Translational Pediatrics, vol. 6, no. 3, hlm. 215-224. https://doi.org/10.21037/tp.2017.05.01

Franz, M. J., Boucher, J. L., Rutten-Ramos, S., VanWower, J. J. (2015). Lifestyle Weigh-Loss Intervention Outcome in Overweight and Obese Adults with Type 2 Diabetes: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized clinical Trials. Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics

Koo, B. K., Roh, E., Yang, Y . S.,& Moon,M. K. (2016). Difference between old and young adultsin contribution of β-cell function and sarcopenia in developing diabetes mellitus. Journal of Diabetes Investigation, vol. 7, no. 2, hlm.233-240. https://doi.org/10.1111/jdi.12392


Refbacks

  • There are currently no refbacks.