PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH DONOR DARAH PADA WANITA PEKERJA PABRIK ROKOK DJARUM DI KUDUS

Arief Adi Saputro, Arum Mawati

Abstract


Anemia masih menjadi masalah kesehatan di Indoesia terutama bagi wanita pekerja, hasil Riskesdas tahun 2018 diketahui prevalensi anemia sebanyak 48,9%. Kadar Hemoglobin sebagai salah satu komponen dalam sel darah merah merupakan salah satu indikator seseorang mengalami anemia, oleh karenanya kehilangan darah seperti saat mendonor darah dapat menyebabkan penurunan kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah mendonor pada wanita pekerja. Sampel yang diambil setelah donor darah sebanyak 49 pendonor darah wanita yang berhasil  melakukan donor darah pada mobile unit di PT Djarum Kudus. Pengukuran kadar hemoglobin sebelum dan sesudah donor  menggunakan Hb Checker (Compolab TS).  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan Uji Paired sample T-Tes. Hasil penelitian ini didapatkan nilai terendah kadar hemoglobin mengalami penurunan dari 12,5 gr/dl menjadi 10,3 gr/dl. Nilai tertinggi kadar hemoglobin mengalami penurunan dari 16,2 gr/dl menjadi 14,6 gr/dl. Nilai rata- rata kadar hemoglobin mengalami penurunan dari 13,6 gr/dl menjadi 11,9 gr/d. Dari 49 subjek orang didapatkan persentase anemia dengan nilai kadar hemoglobin < 12 gr/dl sebanyak 83,7% dengan jumlah 41 orang. Sedangkan persentase nilai kadar hemoglobin normal sebanyak 16,3% sejumlah 8 orang. Kesimpulan penelitian terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar hemoglobin sebelum dan sesudah donor darah pada wanita pekerja pabrik rokok Djarum di Kudus.


Full Text:

PDF

References


WHO. (2011). Hemoglobin concentrations for the diagnosis of anaemia and assessment of severity.Geneva: World Health Organization;.h.6-7.

Purba, Juwita N.H. Djajakusli, Rafael & Muis, Masyitha (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Produktivitas Kerja Petani Padi Tradisional Desa Julu’pamai Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa. Jurnal FKM UNHAS Makasar

Gibson, R. (2005). Principles Of Nutritional assessment. Oxford university. New York: 233-447.

Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Hasil Utama Riskesdas. 2018. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Prevalesi dan Faktor Resiko Anemia pada Wanita Usia Subur di Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis Provinsi Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Vol 7 No 2 Hal: 1-144

UDD PMI Kudus (2019). Data Primer Pendonor UDD PMI Kab. Kudus tahun 2018. Kudus

Permenkes No 91. (2015). Pelayanan Transfusi darah.

Fleming R. (2014). Strategies to Reduce Allogenic Blood Transfusion. Journal of Transfusion Medicine. tom 7, nr 1, 20–25.

Zainuddin, Abdullah. Syfrizal Fahmy, & Sudiastuti. (2015). Kadar Nilai Hb (Hemoglobin) Pendonor Sebelum dan Sesudah Donor darah di Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol:51. No 3. Hal: 211-532.

Peraturan pemerintah No. 7. (2011). Tentang Donor Darah.

Komandoko, Gamal. (2013). Donor Darah terbukti Turunkan Risiko Penyakit Jantung & Stroke. Media Presindo, Yogyakarta.

Anamisa, Devie Rosa. (2015). Rancangan Bangun Metode OTSU untuk Deteksi Hemoglobin. Jurnal Ilmu Komputer dan Sains Terapan. Vol:X. Hal: 106- 110.

Gunadi, Valerie I.R. Mewo, Yanti M & Tiho, Murniati. (2016). Gambaran kadar hemoglobin pada pekerja bangunan. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Rahmad, Agus Hendra. (2017). Pengaruh Asupan Protein dan Zat Besi (Fe) terhadap Kadar Hemoglobin pada Wanita bekerja. Jakarta

Tia, Heri Y. Lucky T, Kumaat & Diana Ch. Lalenoh. (2016). Gambaran Kadar Hemoglobin Pasien Pra dan Pasca Operasi.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.